Minggu, 08 Juni 2008

Danni..."lo jahat!!!"

di balik kemudi itulah wajah cewek yang sebenarnya ceria itu menangis. ia terisak. padahal ini hari ulang tahunnya. "Kenapa aku mesti inget kamu terus, Dan?"
Padahal kamu udah jahat banget sama kamu.
Tapi kenapa aku mesti inget kamu.
Aku nggak mau inget kapan kamu mutusin aku.
Yang ku inget, kamu dah bikin aku sakit dan menagis.
Papayas cafe udah jadi tempat sintru buatku.
Esa lagi kalut. Dia nggak tau harus bawa kemana laju mobil merah itu saat ia terjebak traffic light di pertigaan Jawa.

Kendaraan itu kini berada di pelataran rumah Luna, sahabatnya yang paling baik dan ia percaya."Lo kenapa, Sa?" tanya esa kaget melihat sahabatnya yang sepertinya benar-benar sedang sedih.
"Mau gue ambilin minum?"desaknya lagi. dan terus bertanya..."Gara-gara Danni lagi?"

Kali ini Esa langsung memeluk Luna. Wajahnya kini tenggelam. Dan air mata itu menembus t shirt hijau yang dikenakan Luna. Mereka berdua kini sama-sama menangis sesenggukan. Walaupun suasananya lagi nggak pas. Bayangin aja, nangis sambil ditemenin lagu linkin park yang hampir mecahin kaca jendela kamar Luna. "Seharusnya aku nurutin kamu dari dulu."
"Emangnya kenapa?"
"Acara balas dendam kayak gini dah bikin aku tambah sakit.Di hari ulang tahunku ini aku melihahat Danni sama cewek itu lagi berduaan di taman kampus kita. Apa dia sengaja buat pamer ke aku? Apa dia udah lupa kalau aku kuliah di sana?"
"wah, barangkali ceweknya anak sekampus sama kita, Sa!"
"mungkin aja ya Lun...."


Dalam kamar merah marun itu mereka berdua membahahas Danni cowok buaya yang udah mutusin cewek cantik yang pinter, lembut, pengertian, dan nggak neko-neko itu demi cewek ganjen yang nggak jelas tata namanya(emangnya alkana).
Ups belom dijelasi kalau setelah putus dari Danni, Esa menjadi detektif dadakan yang memata-matai tiap gerak gerik Danni dan cewek barunya. ia juga udah bolak-balik baca e_mail Danni tanpa ijin buat cari jawaban batinnya selama ini. Yups bener banget, Danni ternyata udah punya cewek baru sebelum ia mutusin Esa manis dengan segudang alasan yang manis-manis pula. " Kamu cewek paling sempurna yang pernah nemenin aku hidup Sa, jadi kamu nggak pantes buat sama aku, kamu harus dapet cowok yang sempurna juga."

tapi kenapa kamu ninggalin aku dan? kamu jahat bannget dan
kamu muna'! tapi kenapa kamu mutusin aku waktu kita udah tunangan....?



Setelah membaca e_mail baru Danni yang ternyata kotak masuk dari si ganjen itu, Esa mendapat kabar baru.


"Danni akan dinner di Papayas cafe berdua sama si Peyot buat ngerayain hari jadi mereka!"
"lets kita meluncur ke sana sa!" teriak luna semangat


Datang di tempat itu Luna dan e\Esa masih tetep ngangkrak di dalam mobil. Mereka menunggu pangeran dan putri ganjen datang makan malam.

"Itu mereka..." Luna kaget.
"Ssstttt.....tunggu dulu! Biarin mereka puas makan desert dulu n langsung kita samperin. Aku pengen tau wajah Danni setelah satu tahun jahat sama aku. Apa dia udah berubah wujud jadi monster sih?"


"Yayank, maem dong....ini kan hari jadi kita...."
"Iya tau, aku seneng ngeliat wajah kamu malam ini yang cantik banget." rayu Danni.
"Aduhhhh Yayank kok baru tau sih kalau Maya cantik, dari dulu ke mana?"Maya ternyata manja banget, centil pula. Cantik sih walau cantiknya itu karena dia pinter dandan. Nggak kayak Esa yang emang cantik dari mulai baby.
"Yank, aku ke kamar kecil dulu ya" kata Danni sembari menuju toilet pria


Pura-pura lewat meja Danni...

"Eh, Luna sama Esa," sapa Maya, ternyata selingkuhan Danni adalah Maya, teman pacar Luna saat SMA yang 2 hari lalu diajaknya makan di Polko cafe.

o....jadi ini cewek pujaan Danni yang udah membuat Danni ninggalin aku.

"Duduk sini, kebetulan ini hari jadiku sama yayank aku yang udah setia sama aku" celotehmaya manja
"Ehm...selamat ya" tanggap Luna dan Esa.
Dari sudut ruangan, Danni berjalan menuju mereka bertiga.
"Yayank, kenalin ini temen Maya, ini Luna dan yang satu lagi Esa" ucap Maya tanpa rasa tahu.
Wajah Danni langsung berubah, memang tak seperti monster seperti apa yang udah dibayangin Esa. Ia bener bener gugup dan pucat. Ia nggak nyangka bisa bertemu Esa, cewek yang udah ia sakitin. Mereka berdua berjabat tangan. "Dan, kamu udah lupa sama aku? Apa ini yang udah kamu bilang? Kamu sayang aku? Cuma aku yang kamu sayang? Kenapa kamu ninggalin aku?" tangis Esa. Air mata itu melunturkan maskara yang sebenarnya tak pernah ia pakai. "Maafin Sa, bukan maksudku untuk itu. Aku sayang sama kamu. dan maafin aku sa...aku nyesel...."Danni meraih jemari esa.
"terus yayank maya gimana..."si manja mulai ngomong setelah lama bengong kebingungan.

"ya, aku penen kita balikan kayak dulu, kamu mau kan sa?"
sorry dan, yang aku pengen kamu sadar kalo perbuatan kamu ini udah keletan seharusnya kamu bilang kamu udah nggak sayang sama aku. nggak perlu sok sok manis kayak gitu!"

esa terus menangis dan berlari menuju mobil, luna mengikuti dan danni pun berusaha mengejarnya. tapi esa cewek kuat, ia tetep pada pendiriannya.

"..........panca

Tidak ada komentar: